Tinggal pilih entri yang kamu suka

Friday, February 1, 2013

Kisahku


Bukan seperti yang kukenal

Sebenarnya ini kisah lama. Aku tulis pada tanggal 19 November 2011. So untuk membuang suntuk sobat-sobat sekalian, dibaca ya!

***
Malam ini aku gak bisa tidur. Entah kenapa… tapi mungkin karena aku udah tidur sehabis Isya tadi. Aku gak tahu harus curhat ke siapa lagi. Rasanya udah gak ada orang yang mengerti kondisiku saat ini. Hatiku benar-benar galau. Aku seolah masuk kedalam lembah hati manusia yang mungkin dia orang yang salah. Memang bukan tentang asmara yang ingin aku ceritakan disini. Tapi ini sebuah kegundahan hatiku, kelogikaanku bahkan perasaanku.
Seandainya pembaca yang mengalami dilematis seperti ini, apakah pembaca masih bisa menerima dia dalam hidup pembaca? Ia yang selalu berusaha membuatmu jatuh cinta, memaksamu untuk tetap berada di sampingnya, mencuri perhatianmu. Lalu apakah pembaca tidak jatuh cinta dengan orang tersebut. Kalau jawabannya “iya”, maka aku benar-benar tak bisa percaya dengan pembaca sekalian.
Aku tak tahu harus sedetail apa menjelaskannya tapi yang kutahu saat ini dia orang baik di mataku. Selalu menghadirkan getaran-getaran segar di setiap helaan nafasnya. Namun di mata orang lain? Ia jauh berbeda, sama sekali bukan orang yang kukenal! Lalu, apakah ia memakai topeng di depanku atau hanya sebuah modus belaka untuk mendekatiku? Hah?! aku tak ingin menjawab dua opsi itu yang menurutku hanya menggores luka di hatinya. Aku sama sekali tak ingin membiarkan hal-hal negatif tentangnya bersarang di otakku dan perasaanku. Bagiku, dia adalah makhluk yang sempurna namun dibalut dengan kekurangan-kekurangan yang tampaknya nyata. Aku menghargai itu. Semoga waktu terus menjadikannya sempurna.
Memang tak ada yang mengerti tentang kami. Bahkan kami sendiri pun saling tak mengerti. Seumur hidupku, ini yang pertama kalinya mengenal manusia seperti dia. Semua tingkahnya justru membuatku semakin simpatik. Entah apalah itu. Namun yang kusayangkan saat ini, kenapa dia bukan seperti orang yang kukenal dulu? Ia berubah. Sekarang aku tak lagi kagum dengannya. Hanya sebatas menghargai apa yang ia lakukan untukku. Aku cukup berterimakasih atas apa yang telah ia korbankan demi diriku terlebih lagi waktunya. Semoga Allah mengganti waktu yang ia luangkan hanya untuk melindungiku.
“Aku ingin kau seperti dulu. Bukan seperti kau saat ini. Aku rindu dengan lelucon konyolmu. Dengan semua gombalanmu. Dengan semua senyum tulusmu. Aku rindu… entah seperti apa kerinduan ini. Mungkin dalam, sedalam samudra di lautan atau bahkan lebih dalam lagi. Tak bisa kau ukur sobat! Kembalilah seperti dulu. Membuatku tersenyum dan semangat lagi”.
Mungkin aku tampak egois dengan tulisan ini, tapi yang pasti ini sebuah tulisan yang justru membuatku lega. Lega karena telah mampu menulisnya. Lega karena telah mampu mengeluarkannya dari hatiku. Sekali lagi “kembalilah ke jati dirimu yang sebenarnya. Tolong jangan tebarkan kebohongan lagi! karena aku tak sanggup mendengar kebohongan itu keluar dari mulutmu. Aku tak bisa mendengarnya…ikutilah apa yang ada di hatimu sekarang. Jika tidak kau akan menderita. Sama sepertiku… kelak kau akan menyesal karena telah membohongi semuanya. Dan kelak kau akan sakit dengan caramu sendiri. Yakinlah… detik ini aku masih ada di sisimu”.
Aku menunggumu sobat!

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung ke blog saya ^_^

Salam Cahaya ^_^