Namanya seperti sajak-sajak yang mudah kuingat
Suaranya seperti
gelombang mendesir lembut di pantai
Aku membisu,
menunduk kaku, setiap kali ia menatapku penuh syahdu
Ahhh ia yang tak
mungkin bisa kulupakan dalam setiap detikku ini..
Masih ingatkah ia
saat aku berusaha berbohong ketika sudah berada di atas sana..
Aku berbohong
hanya ingin menutupi kegugupan ini
Berharap aku yang
pertama kali menemukannya...
Nyatanya ia cukup
lihai merekam setiap langkah jejakku
Ini kali pertama
kita bertemu setelah terpisah selama 6 tahun lebih...
Ahhh rasanya aku
seperti menemukan kembali kepingan hati yang pernah kutepis....
Kulenyapkan dengan
paksa dulu-dulu itu....
Aku merasa belum
pantas saja bersamanya
Aku bukanlah
gadis yang sempurna
Atau bahkan
kurang dari itu pun aku tak punya
Ahhh Tuhan,
jangan biarkan aku berada dalam rasa yang ujungnya hanya memberikan kehampaan
Aku takut...
Takut jika setiap
kepercayaanku menghianatiku
Aku tak punya
masa lalu yang begitu kuat untuk kembali
Sedangkan ia...
ah rekam jejaknya mungkin sulit untuk dilupakannya sendiri
Aku hanya
bagaikan butiran pasir di pantai di matanya
Sungguh aku
semakin takut untuk mengikrarkan rasa ini begitu dalam...
Ah tuhan...
haruskah aku merengek-rengek di setiap sujud dan setelah salamku
Agar kami dipersatukan
dalam ikatan sah di mataMu
Atau haruskah aku
bangun di sepertiga malam
Meminta padaMu
penuh harap agar Engkau iba dan memberikannya untukku...
Sungguh aku sudah
tak punya malu lagi untuk menangis sejadi-jadiNya di depanMu Ilahku
Tuhan.. haruskah
aku menepis rasa ini kembali
Agar hati tak
lagi berkeping jika kelak takdirMu lebih kuat dari rasa cintaKu...
Allahu Rabbi...
Hanya kepadaMu
aku berharap L L
co cuittt hilamah
ReplyDeletehaha, iya ma. dah jadi suamiistri kami ma.
Deletehahah
Masya Allah...
ReplyDeleteSemoga hingga syurga dan memperoleh keturan yang baik.
Aamiin ya Allah
DeleteMakasih ya Yeni